Arti Kata "Palias" dan "Palangsiang" dalam Kamus Bahasa Sunda

Arti Kata "Palias" dan "Palangsiang" dalam Kamus Bahasa Sunda


Dalam bahasa Sunda terdapat dua kata yang memiliki makna yang berbeda namun memiliki awalan huruf yang sama, yaitu "P." Kedua kata tersebut adalah "Palias" dan "Palangsiang." Meskipun memiliki makna yang berbeda, pembahasannya disatukan dalam artikel ini untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait penggunaan keduanya.

Palias

Arti "Palias" dalam Bahasa Sunda
"Palias" memiliki arti "semoga dijauhkan dari hal-hal buruk" atau "semoga tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan." Kata ini sering digunakan sebagai bentuk doa atau penolakan terhadap hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

Contoh Penggunaan "Palias" dalam Kalimat
1. Kabayan: "Nyi wios dicandung ku akang?" (Dek, tidak apa-apa dimadu oleh abang?)
Iteung: "Amit-amit, palias teuing." (Amit-amit, semoga tidak terjadi.)

2. Ujang: "Sing bisul bonganna teu mere peuyeum." (Saya sumpahi semoga bisulnya tidak membuatkan tape.)
Neneng: "Palias, teu hade ngadu’akeun teh." (Semoga tidak terjadi, kok berdoa buruk-buruk.)

3. "Palias Gusti salametkeun abdi ti pameget cunihin." (Semoga Tuhan menjauhkan aku dari pria hidung belang dan menyelamatkanku.)

Palangsiang

Arti "Palangsiang" dalam Bahasa Sunda "Palangsiang" memiliki arti yang sama dengan "boa" atau "boa-boa," yaitu "jangan-jangan." Kata ini sering digunakan untuk mengekspresikan kecemasan, kekhawatiran, atau keraguan terhadap suatu kejadian atau peristiwa.

Contoh Penggunaan "Palangsiang" dalam Kalimat
1. "Palangsiang kumaonam wayah kieu kang Kabayan can embol-embol." (Jangan-jangan terjadi sesuatu jam segini, Kang Kabayan belum datang-datang.)

2. "Boa-boa Kang Kabayan kawin deui geus tilu bulan teu balik ka lembur." (Jangan-jangan Kang Kabayan sudah menikah lagi, sudah tiga bulan tidak pulang kampung.)

Perbedaan Antara "Palangsiang" dan "Boa-Boa"
Meskipun keduanya memiliki makna "jangan-jangan," "palangsiang" lebih cenderung menggambarkan kecemasan atau keraguan yang lebih mendalam terhadap suatu peristiwa, sementara "boa-boa" cenderung mengandung nuansa curiga.

Kesimpulan
"Palias" dalam bahasa Sunda berarti "semoga dijauhkan dari hal-hal buruk," sementara "palangsiang" berarti "jangan-jangan." Meskipun berbeda dalam penggunaan dan nuansa, kedua kata ini memperkaya bahasa Sunda dengan ekspresi yang kaya akan makna dan emosi.