Arti Kata Akeul dan Ngakeul dalam Kamus Bahasa Sunda

Arti Kata Akeul dan Ngakeul dalam Kamus Bahasa Sunda


Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian Lampung. Bahasa Sunda memiliki banyak kata yang memiliki makna dan nuansa yang beragam, tergantung pada konteks dan cara penggunaannya.

Salah satu kata yang sering digunakan dalam bahasa Sunda adalah akeul dan ngakeul. Apa arti kata akeul dan ngakeul dalam kamus bahasa Sunda dan bagaimana frasa ini bisa terbentuk? Berikut ini adalah penjelasannya.

Pengertian, makna, definisi atau arti kata akeul dan ngakeul dalam kamus bahasa Sunda terjemahan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

Arti Akeul

Akeul /a·keul/ artinya bolak balikkan nasi yang baru diangkat dari kukusan (biasanya) sambil dikipas-kipasi (menggunakan hihid/ kipas bambu) agar nasi menjadi pulen. Kata akeul terdiri atas dua suku kata, merupakan morfem dasar madya kauger atau morfem dasar yang semi terikat. Jika tanpa imbuhan, kata ini hanya bisa digunakan dalam bentuk perintah. Contoh kalimat:

Méméh di dahar, akeul heula sangu téh ambéh pulen. (Sebelum di makan, bolak balikkan dulu nasi itu sambil dikipasi supaya pulen.)

Arti Ngakeul

Ngakeul /nga·keul/ artinya membolak balikkan nasi yang baru diangkat dari kukusan (biasanya) sambil dikipas-kipasi (menggunakan hihid/ kipas bambu) agar nasi menjadi pulen. Kata ngakeul terdiri atas dua suku kata, merupakan kecap rundayan atau kata turunan dari kata akeul. Kata kerja dasar yang ditambah rarangken N- menunjukkan verba aktif. Contoh kalimat:

Ceu Edoh keur ngakul sangu bari ngahariring (Ceu Edoh sedang membolak balikkan nasi sambil dikipasi sambil bersenandung).

Kata akeul dan ngakeul dalam kalimat atau ucapan biasanya tidak memerlukan objek karena sudah dipahami bahwa objeknya adalah nasi.

Frasa akeul dan ngakeul dibangun oleh tiga morfem dasar bebas. Akeul artinya bolak balikkan nasi, termasuk bahasa Sunda loma (biasa) dan sering digunakan dalam ragam bahasa Sunda lemes. Bahasa halus dari akeul adalah nyondong. Namun, kata nyondong tidak tepat jika menggantikan frasa akeul dan ngakeul yang menjadi nyondong dan nganyondong.

Ngakeul artinya membolak balikkan nasi, secara morfologi bahasa Sunda termasuk kecap rajekan atau kata ulang dwilingga jenis dwimurni. Kecap rajekan dwimurni merupakan kata yang disebut dua kali bentuk dasarnya tanpa mengubah bunyi. Kata akeul bisa langsung menjadi kata, tetapi kata ulang akeul-akeulan tidak punya arti dan makna kecuali ditambah imbuhan. Berikut ini adalah contohnya.

Diakeulan = dibolak balikkan
Ngakeulan = membolak balikkan
Diakeulankeun = dibolak balikkan
Saakeulan = sebolak balik

Demikianlah artikel tentang arti kata akeul dan ngakeul dalam kamus bahasa Sunda. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang bahasa Sunda. Hatur nuhun!