Arti Kata Riweuh dalam Kamus Bahasa Sunda

Arti Kata Riweuh dalam Kamus Bahasa Sunda


"Riweuh" adalah salah satu kata dalam bahasa Sunda yang memiliki arti kerepotan, kesibukan, atau keadaan sibuk yang mengharuskan seseorang melakukan banyak hal sekaligus. Kata ini menggambarkan kondisi ketika seseorang merasa terbebani oleh tugas atau aktivitas yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan keadaan repot dan banyak pikiran. Dalam percakapan sehari-hari, kata "riweuh" sering digunakan untuk menyatakan perasaan sibuk atau terganggu oleh berbagai hal.

Asal Usul Kata "Riweuh"

Kata "riweuh" termasuk dalam kecap rundayan atau kata turunan dalam bahasa Sunda. Kata dasar dari "riweuh" adalah "weuh" yang berarti berisik, dan dengan penambahan awalan "ri-" maka menjadi "riweuh" yang memiliki arti keadaan berisik atau ramai. Dalam penggunaannya, kata "riweuh" mengalami variasi pengucapan dan penulisan seperti "rweuh" atau "rewuh".

Makna dan Penggunaan Kata "Riweuh"

Kata "riweuh" memiliki beberapa makna yang terkait dengan kondisi sibuk dan repot. Berikut adalah beberapa arti yang sering dikaitkan dengan kata ini:

1. Kerepotan dan Kesibukan: Kata "riweuh" digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang sedang dalam keadaan sibuk atau terbebani oleh banyak tugas atau aktivitas yang harus diselesaikan. Misalnya, dalam kalimat "Bapak sedang riweuh bekerja," artinya "Bapak sedang sibuk bekerja."

2. Berisik dan Ramai: Dalam beberapa konteks, "riweuh" juga dapat merujuk pada situasi yang bising dan ramai. Contohnya, "Pasar tadi riweuh sekali," yang berarti "Pasar tadi sangat ramai."

3. Kepeningan Pikiran: Kata "riweuh" juga digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang memiliki banyak pikiran yang tidak tenang karena ada banyak masalah atau pekerjaan yang harus diatasi. Contoh: "Téh rariweuh kuring, kaditu ku angkot geus jam," yang berarti "Saya merasa repot, tadi angkotnya sudah jam."

Contoh Kalimat Penggunaan

1. "Mang Darman téh rék riweuh, aya tugas ti mana wae," artinya "Pak Darman sedang tidak sibuk, ada tugas dari mana-mana."

2. "Kuring riweuh karasa, kaditu ku angkot geus henteu datang-datang," yang berarti "Saya merasa repot, tadi angkotnya tidak datang-datang."

3. "Pasar téh riweuh, sadaya matak kureuman," artinya "Pasar sedang ramai, semua pedagang sibuk."

Lawan Kata "Riweuh"

Lawan kata dari "riweuh" adalah "rarinéh" yang berarti santai, tenang, atau tidak sibuk. Kata ini digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang atau situasi tidak dalam keadaan repot atau sibuk.

Kata Turunan Terkait

Dari kata dasar "riweuh", terdapat juga kata turunan "rariweuh" yang mengacu pada keadaan repot atau sibuk yang dialami oleh orang ketiga dalam bentuk jamak.

Kesimpulan

Kata "riweuh" dalam bahasa Sunda memiliki arti kerepotan, kesibukan, atau keadaan sibuk. Kata ini menggambarkan kondisi ketika seseorang merasa terbebani oleh tugas atau aktivitas yang harus dilakukan dan memiliki banyak pikiran yang tak tenang. Dalam percakapan sehari-hari, kata "riweuh" sering digunakan untuk menyatakan perasaan sibuk atau terganggu oleh berbagai hal. Lawan kata dari "riweuh" adalah "rarinéh" yang berarti santai atau tenang.